Meskipun di era modern seperti ini banyak swalayan atau mini market
berdiri, pasar tradisional masih menjadi pilihan utama untuk berbelanja
sayur-mayur, karena masih segar dengan harga yang pastinya lebih
terjangkau.
Rutinitas di pasar ini masih sama, ada penjual, pembeli
dan tentunya ada transaksi tawar-menawar, namun urusan yang terakhir
mungkin perlu di garis bawahi, entah bapak yang kurang ahli dalam tawar
menawar atau memang sudah menjadi watak lelaki ingin cepat dalam
berbelanja, ah yasudahlah karena aku disini hanya menjadi asisten bapak
dalam berbelanja, yang bertugas dalam memilih, memilih dan memilih
sayur-mayur yang hendak di beli.
Tiga pulu menit adalah waktu yang dirasa cukup untu
menyeleseaikan misi pagi ini. Yap, singkat, padat dan menghasilkan
barang, tidak seperti aku yang mungkin membutuhkan waktu berjam-jam
untuk membeli sesuatu namun ternyata tidak mengasilkan apa-apa -_-
Pasar, pasar, dan pasar. Entahlah sampai kapan tempat ini
akan berdiri kokoh di desa kami, apalagi dengan banyaknya mini market
yang mulai menjamur. Aku masih ingat, sebulan silam bahkan sudah ada 1
alfamart baru yang berdiri dengan kokohnya di jalan yang sama dengan
jarak tak kurang dari 1 km dari alfamart yang sudah lama berdiri
sebelumnya.
Seperti yang sudah aku sampaikan di awal bahwa pasar masih
menjadi pilihan, hal tersebut dibuktikan dengan masih ramainya
pengunjung di pasar, namun tak dipungkiri, dengan semakin menjamurnya
mini market seperti alfamart, indomart yang tentunya memiliki tempat
yang “lebih nyaman” bukan hal yang tak mungkin lagi jika suatu hari
nanti pasar akan hilang dari masyarakat. Terlebih lagi di mini market
sering diadakan diskon atau potongan harga daripada pasar yang tidak ada
istilah diskon akhir tahun atau hari besar.
Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini harus melakukan
renovasi dan penataan pasar agar pasar tradisinal memiliki daya saing
sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk kembali lagi ke pasar
tradisional.
Cilacap. 18 Januari 2014
Jumat, 17 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar