Ada sebuah kalimat yang terkadang
membuat aku menjadi sedikit sensitif setiap kali mendengar kata ini disebut-sebut
di telingaku. Entahlah, aku juga masih belum mengerti betul.
Ayam, begitulah bunyi kalimat itu.
Singkat, padat, dan mungkin akan banyak mengundang pertanyaan..
“Ayam Kok bisssaaaaaaa si?” atau
“Hah ayam??? Ga ada kata yang lebih
kereh po?” atau seperti ini
“AYAMMM??? Ciyuss, miapah?”
Oh
men, dan saat itulah mungkin aku hanya menjawab dengan sebuah kata “hehe” diikuti senyum menghormati
===
Semua
cerita mengenai ayam bermula ketika aku dan kedua sahabatku (Renata dan Sitta) menghabiskan satu malam
dengan menginap di kos teman kami (Wulan).
Sebelum tidur kami
berbincang terlebih dahulu. Dari mulai mengomentari lagu dan diselingi dengan
menyanyikan lagu-lagu galau, film dan banyak lainnya.
Kemudian salah satu
diantara kami tengah asyik bercerita mengenai film korea dan entah bagaimana
munculnya tiba-tiba keluarlah kata-kata “siluman” dari perkataannya.
Setelah ia bercerita
panjang lebar, aku lalu mengomentari ceritanya.
“Loh kalo Renata itu
kan siluman “kucing” teruss wulan siluman “tikus” nah Sita apa??? Ucapku
penasaran.
“kalo Sita itu Siluman
Coro.” Jawab Renata senang.
“hahaha, kok bisa???”
tanyaku dengan mulut setengah melongo.
Rere
kemudian menceritakan hubungan antara sita dan coro yang memang tidak harmonis.
Dan aku cuma bisa tersenyum geli mendengarnya.
“Eh bentar-bentar lah terus aku
siluman apa? Kataku bingung.
“Iya
ya, apa ya?”
Saat itu kami berempat mulai berpikir,
memikirkan nama hewan cocok denganku.
“Ah
aku tahu, Yuli itu siluman ayam, Setuju?”” balas temanku lantang
“Heh
masa ayam si?” protesku karena tak terima disamakan dengan ayam
“Soalnya
ayam itu kamu banget yul.” Ucap Renata dengan penuh keyakinan
Aku diam dan menyimak kelanjutan alasan
dari Renata sementara kedua temanku yang lain juga asyik menunggu kelanjutan
cerita dari renata dengan sesekali mengamati ponsel mereka masing-masing.
Sementara aku masih menduga duga kalimat apa yang selanjutnya dikatakannya.
“Ayam
itu symbol kebingungan. Persis kayak kamu yul.”aku melongo
“Waktu itu kan ada ayam
yang lagi jalan, Udah bener-bener jalan dipinggir, eh pas di klakson bukannnya tetep di pinggir eh malah
pindah ke tengah, ckckck.” Ucap renata dengan percaya diri dan diikuti
gelak tawa temanku yang lain. Mendengar itu aku hanya bisa diaam dan pasrah.
“haha,
aku setuju..” ucap salah satu temanku
“iya, betul
itu,,bingungan.hahaha” balas temanku yang lain.
Dan saat itulah aku hanya bisa pasrah memaksaakan diri untuk tersenyum,
Ayam
itu symbol kebingungan, persis kayak kamu yul, yang bingungan..
dan kalimat itupun
masih terngiang-ngiang bahkan sampai sekarang.
*Siluman Kucing, Siluman Coro, Siluman Tikus dan Siluman Ayam Semoga tetep rukun terusss yaa. Aku beruntung bisa mengenal kalian, Semoga Allah senantiasa melindungi kalian*
*Siluman Kucing, Siluman Coro, Siluman Tikus dan Siluman Ayam Semoga tetep rukun terusss yaa. Aku beruntung bisa mengenal kalian, Semoga Allah senantiasa melindungi kalian*
0 komentar:
Posting Komentar