PPL, akhirnya saya benar-benar
mengalaminya. Masih belum sepenuhnya percaya sekarang saya duduk di bangku
semester 7, tidak menyangka sudah sejauh ini saya melangkahkan kaki di
pendidikan kimia UNS, dan menyaksikan tumpukan laporan praktikum selama 6
semseter sudah semakin meninggi. Alhamdulillah.
PPL atau Program
Pengalaman Lapangan adalah suatu program
yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional.
Saya mendapat
kesempatan untuk PPL di SMA Negeri 7 Surakarta, Alhamdulillah salah satu
harapan saya untuk PPL di SMA Surakarta tercapai dan SMA 7 adalah jawabannya,
begitu pula dengan pembimbing, Saya berkesempatan dibimbing oleh Ibu Sri
Lestari. Seorang guru pamong yang keibuan, yang sangat mengerti keadaan
mahasiwa. Puji syukur, Allah mengabulkan apa yang menjadi prasangka hambanya, “Tulislah mimpi-mimpi anda secara nyata,
jangan anda tulis dalam ingatan saja, karena pasti anda akan lupa,” Kata-kata
dari seorang itulah yang membuat saya ingin menulis apa yang saya impikan yang
membuatku semakin percaya bahwa tidak ada mimpi yang kecil, dan apapun mimpimu
tak ada salahnya untuk kamu abadikan di dalam kertas agar kamu dapat terus
mengingatnya dan Alhamdulillah Allah memberikan jalan.
Kembali lagi ke PPL,
Hampir seluruh sekolah
SMA di Solo pembelajaran dimulai pukul
06.30. Dan untuk di SMA N 7 Surakarta, jam kegiatan belajar mengajar diakhiri
pukul 13.50. Sehingga mengharuskan untuk berangkat dari kos pukul 06.00 untuk
menghindari kemacetan, karena di Solo sangat berbeda dengan di kota kelahiran
saya, Cilacap.
Saya adalah termasuk
orang yang sulit untuk bangun pagi, karena saya terbiasa bangun dan tidur lagi
setelah sholat subuh (jangan ditiru ya), sehingga saya meminta bantuan teman saya, Wulan untuk
membangunkan saya via telepon karena khawatir saya bangun kesiangan.Sudah
hampir 2 minggu saya membiasakan diri untuk tidak tidur setelah sholat subuh
(semoga saja bisa bertahan lama) dan bangun pagi, semoga ini bisa bertahan
lama, aamiin J
Guru, di tempat inilah seorang
guru mengabdikan dirinya, memberikan semua ilmu yang ia punya tanpa terkecuali,
entah itu di diperhatikan atau tidak oleh muridnya. Namun mereka tetap
memberikan ilmunya tanpa kenal lelah.
Lewat Ibu Sri Lestari,
saya melihat sosok figur guru yang seperti itu, saya belajar untuk tetap
bersemangat meskipun sebenarnya saya tahu hal tersebut sangat melelahkan, beliau
selalu ramah terhadap murid-muridnya meski beliau mengajar sampai 8jam pelajaran
dalam sehari. Seorang guru yang disegani, karena murid-murid tak takut
menyapanya J
0 komentar:
Posting Komentar